Logo

Logo

Jumat, 20 Oktober 2017

Sejarah, Silsilah, Tarombo/Partuturan (Keturunan) Si Raja Oloan sampai kepada keluarga Saya


Sejarah ini terjadi lebih kurang 400-450 tahun yang lalu di tanah batak yaitu disekitar danau toba, tepatnya di tepian danau toba. Nama kampungnya kaki gunung pusuk buhit dinamai kampung itu sekarang ini limbong mulana atau limbong sagala raja. Si raja batak menurut ceritanya dalam bahasa batak "Madekdek Sian Langit, Mapultak Sian Bulu" artinya "Dia Tidak Mempunyai Orang Tua Namun Jatuh dari Langit dan Keluar dari Pecahan Bambu". Dia menikah dengan seorang perempuan yang diberikan petunjuk oleh Mula Jadi Na Bolon (Allah yang Maha Kuasa) dan mereka mempunyai keturunan 3 orang anak yaitu:
(1)     Guru Teteabulan dengan gelar Ilottungon, mempunyai anak lelaki 5 orang, yaitu:
Ø  Raja Uti dengan gelar Raja Hatorusan artinya sebagai penghubung orang batak kepada Debata Mula Jadi Na Bolon (Tuhan Allah) mereka pada saat itu. Raja Hatorusan tidak mempunyai keturunan.
Ø  Saribu Raja lahir kembar siam dengan adiknya perempuan Siboru Pareme, menurut legenda atau hukum alam Saribu Raja inkes (kawin sedarah) dengan adik kembarnya Raja Ilottung.
Ø  Raja Limbong tidak menurunkan marga sampai saat ini.
Ø  Sagala Raja tidak menurunkan marga sampai saat ini.
Ø  Malau Raja tidak menurunkan marga sampai saat ini.
(2)     Raja Isumbaon mempunyai 3 orang anak, yaitu:
Ø  Tuan Sorimangaraja.
Ø  Raja Asi-asi.
Ø  Songkar Somalindang.
(3)     Toga Laut menurut cerita diprediksi sekarang adalah leluhur daripada orang nias.

Kita akan menjurus ke Si Raja Oloan, jadi kita akan cerita dari Tuan Sorimangaraja. Tuan Sorimangaraja mempunyai 3 orang anak, yaitu:
(1)     Tuan Sorbadijulu atau Naiambaton atau pomparan Naiambaton atau Parna, keturunannya banyak sekali sekitar ada 52 marga. Sampai saat ini mereka tidak saling mengawini, contohnya Simbolon, Saragi, Sigalingging, dll. Pada dasarnya hampir semua keturunannya bermukim di Samosir.
(2)     Tuan Sorbadijae atau Nairasaon, yaitu Sitorus, Manurung, Butar-butar dan Sirait. Mereka bermukim di Sibisa atau sekarang lebih tepatnya sekitar kecamatan Lumban Julu sampai Parapat.
(3)     Tuan Sorbadinaua atau Naisuanon bermukim di Balige, anaknya ada 8 orang dari 2 istri, yaitu:
1)  Sibagotnipohan mempunyai 4 orang anak, yaitu Sapalatua yang menurunkan marga Tampubolon dan adik-adiknya bermukim di Kabupaten Toba (antara Balige sekitarnya).
2)  Sipaettua melahirkan marga Pangaribuan, Sibuea, dll bermukim di Sigumpar yaitu di sekitar pemakaman Opui Nomensen, (lupa kotanya) kecamatan Laguboti.
3)  Silahisabungan bermukim di Silalahi Nabolak diatas Danau Toba kearah Kabupaten Dairi.
4)  Si Raja Oloan mempunyai 2 orang istri Boru Pasaribu, mempunyai 6 orang anak dan bermukim di Kota Pangururan yang sekarang.
5)  Raja Sumban menurunkan marga Hutabarat, Hutapea, dll dan mereka bermukim di Tarutung.
6)  Raja Sobu menurunkan marga Sihombing dan Simamora, dan mereka bermukim di Humbang Hasundutan, antara lain kecamatan Lintong Nihuta dan Kecamatan Siborong-borong.
7)  Naipospos menurunkan marga Toga Sipaholon dan Toga Marbun. Toga Sipaholon bermukim di pemandian air hangat Sipaholon, sedangkan Toga Marbun pergi merantau ke Pollung dan Bakkara sampai saat ini Tugu peringatan Marbun ada di Bakkara dan mereka bermukin di Bakkara dan Marbun.
8)  Si Raja Hutalima tidak jelas bermukin dimana.

Kita akan cerita lebih dalam mengenai Si Raja Oloan. Si Raja Oloan mempunyai 2 orang istri Boru Pasaribu, mempunyai 6 orang anak dan bermukim di Kota Pangururan yang sekarang dan menjadi Ibukota dari Samosir. Dari istri pertama lahir 2 orang anak, yaitu Naibaho dan Sihotang. Sementara dari istri kedua lahir 4 orang anak, yaitu Bakkara, Sinambela, Sihite dan Simanullang. Tetapi karena dalam istilah batak “Marimbang” atau terjadi ketidak cocokan antara istri pertama dan istri kedua. Sehingga sebelum istri kedua melahirkan, Si Raja Oloan membawa istri keduanya ke Bakkara, yaitu sekarang tepatnya Ibukota Bakti Raja, Kecamatan Bakti Raja. Makanya sampai hari ini Istana Sisingamangaraja ada disana.
Dari 6 orang anak Si Raja Oloan, akan diarahkan ke Sihite (karena kami keturunan Si Raja Oloan yang bermarga Sihite). Sihite memiliki 3 orang anak, yaitu (1) Pande Raja, (2) Guru Tohuk, dan (3) Guru Leang. Kami sendiri adalah keturunan dari Guru Leang yang menikah dengan Boru Nababan. Guru Leang memiliki 5 orang anak yaitu (1) Ronggur Sabungan menetap di Tarutung, (2) Tinggi Sabungan menetap di Sibolga, (3) Tinggi Raja menetap di Simangarossang (Dolok Sanggul) (4) Oppu Raja Indak/Paltiraja menetap Ditukka, dan (5) Sunggusigolang dulunya tinggal di Bakkara tetapi karena suatu hal, dimana pada zaman dahulu ada permasalahan di Bakkara, Sunggusigolang dengan anak pertama (Pangulu Raja) dan anak ketiganya (Tuan Nagani) pindah naik ke Sileang, sementara anak kedua Pangulitan pindah ke Barus.
Raja Sianturi memiliki perlawanan dengan marga lain di Muara sehingga Raja itu mengadakan sayembara “Barang siapa yang bisa menempah besi ini menjadi 2 buah pisau 1 untuk Raja Sianturi dan 1 lagi untuk pemenang sayembara, kemudian pemenang tersebut akan ikut raja Sianturi untuk mengalahkan musuh tersebut boleh menikahi puterinya. Pangulu Raja mengikuti sayembara dan dia dapat menempah besi tersebut menjadi 2 dan ikut serta mengalahkan musuh, akhinya dia dapat menikahi Putri dari Raja Sianturi tersebut. Lalu Pangulu Raja dengan Boru Sianturi memiliki 4 orang anak, yaitu (1) Oppu Hatoguan menetap di Sileang Dolok, mempunyai 2 orang anak yaitu: Raja Partumpuan dan Adiknya tidak memiliki keturunan. (2) Oppu Tolopan, (3) Oppu Pangarisan menetap di Sileang Toruan, dan (4) Oppu Gulasa menetap di Sileang Tonga (Sibittatar).
Oppu Hatoguan menetap di Sileang Dolok, mempunyai 2 orang anak yaitu: Raja Partumpuan dan Adiknya tidak memiliki keturunan. Raja Partumpuan memiliki 1 orang anak yaitu Oppu Pangaronggot, Oppu Pangaronggot juga memiliki 1 orang anak yaitu Oppu Manarissan, Oppu Manarissan menikah dengan Boru Silaban dan memiliki 2 orang anak yaitu (1) Oppu Parluhutan dia menikah dan memiliki 1 orang anak perempuan, dan (2) Oppu Somba Debata  menurut sejarah istrinya 3 orang, yang pertama Boru Marbun, kedua Boru Sihombing dari Sibatu-batu, ketiga Boru Munte.
Oppu Somba memiliki 9 orang anak, yaitu (1) Oppu Bangar, (2) Oppu Sangga Uluan, (3) Guru Sodumpangan, (4) Raja Ujung Sahat, (5) Oppu Manolham boru Sihombing sian Sibaru-batu menikah dengan anak tulangnya (anak pamannya), (6) Oppu Sihajoloan, (7) Oppu Raja Dihuta, (8) Oppu Galeam menikah dengan Boru Munte dari Hullang, dan (9) Guru Pinoda. Semua anak Oppu Somba rata-rata tinggal di Sileang.
Sementara saya sendiri keturunan Oppu Maholham, Oppu Manolham memiliki 3 orang anak, yang pertama Oppu Raja Idup istrinya Boru Manalu dari Tapian Nauli, sementara yang kedua memiliki 3 orang anak perempuan (Boru) dan tidak memiliki anak laki-laki, (Boru ke-1 menikah dengan Nadeak di Hutasoit, Boru ke-2 menikah dengan Simamora di Dolok Sanggul, dan Boru yang ke-3 menikah dengan Purba di Sosor Gotting), yang ketiga Oppu Debata/Oppu Matton.
Oppu Raja Idup memiliki 5 orang anak, yaitu (1) Oppu Mangampung di Sileang Dolok nama kampungnya Lumban Langge, (2) Oppu Sarme/R. Sarael  menikah dengan Boru Manalu dari Tepian Nauli, (3) Oppu Humala/R. Salomo menetap di Sigota-gota, (4) Oppu Lambung menetap di Sigota-gota, (5) Oppu Alet/R. Jakobus.
Oppu Mangara memiliki 3 orang anak, yaitu (1) Oppu Sondang menikah dengan Boru Silaban memiliki 2 orang anak yaitu anak pertama A. Sondang menikah dengan Boru Sihombing dan 1 orang Boru yang menikah dengan marga Purba, (2) Oppu Roles menikah dengan Boru Silaban (memilikia 2 orang anak, yaitu A. Roles dan Oppu Felicia yang menikah dengan Boru Siregar) dan dengan Boru Panjaitan (memiliki 6 orang anak dan 1 orang putri, yaitu A. Kabinet, A. Bekka, I. Sesi, A. Tamara, Dahlan, A. Alvaro, dan Bandung), dan (3) Oppu Lenny (Oppung saya) menikah dengan Boru Sihombing dari Sibatu-batu dan memiliki 8 orang anak, 4 orang anak laki-laki dan 4 orang anak perempuan, yaitu:
1)  Oppu Iren menikah dengan Boru Galingging, menetap di Jakarta dan memiliki 2 orang anak dan 1 orang putri (1) A. Irene menikah dengan Boru Napitupulu dan memiliki 3 orang anak, yaitu Irene Theodora Zefanya Sihite, Nicholas Wilshere Gadcaesar Sihite, dan Oliver Chamberlein Sihite, (2) I. Joanna Boru Sihite menikah dengan marga Siregar dan memiliki 1 orang putri, yaitu Joanna Saulina Siregar, (3) Dian Toni Sihite belum menikah (masih lajang).
2)  A. Jeszicca (bapa saya) menikah dengan Boru Simanjuntak, menetap di Jakarta dan memiliki 1 orang anak dan 3 orang putri, yaitu (1) Jeszicca Faltykarin Sihite, masih melanjutkan kuliah S1 di UNIMED Medan jurusan Pendidikan Biologi, (2) Julynyita Fifanindya Sihite, masih melanjutkan kuliah S1 di Samratulangi Manado jurusan Hukum, (3) Jherryhall Frettysius (saya sendiri) masih melanjutkan kuliah S1 di UKI Jakarta jurusan FKIP BK, dan (4) Josua Fransisco Sihite masih melanjutkan sekolah kelas 4 SD di Strada.
3)  I. Pulo Boru Sihite menikah dengan marga Simamora dari Aek Lung, menetap di Aek Lung Dolok Sanggul dan memiliki 3 orang anak dan 1 orang putri, yaitu (1) Christopher Mikael Pulo masih melanjutkan kuliahnya di Kalimantan, (2) Christina Simamora sudah bekerja di apotek Century Senayan, (3) Falentino Simamora bekerja di ladang, manuan sabe (menanam cabe), dan (4) Iun Rido Simamora masih melanjutkan kuliahnya di Aceh.
4)  A. Sere menikah dengan Boru Sihombing dari Sibatu-batu, menetap di Jonggol dan memiliki 1 orang anak dan 1 orang putri, yaitu (1) Serepalangki Deo Gloria Sihite masih melanjutkan sekolah kelas VIII SMP di Jonggol, dan (2) Ginorga Raffael Sihite masih melanjutkan sekolah kelas VII SMP di Jonggol.
5)  I. Jona Sihite menikah dengan marga Panjaitan, menetap di Jakarta dan memiliki 1 orang anak dan 1 orang putri, yaitu (1) Jona Timoti Ogatze Panjaitan masih melanjutkan sekolah kelas V SD, dan (2) Sabrina Winfrey Victoria Panjaitan masih melanjutkan sekolah kelas IV SD. Jona dan Sabrina 1 SD di Jakpus.
6) I. Andre Sihite menikah dengan marga Hutahaean, menetap di Sibatu-batu, Lintong Nihuta (L.Nihuta) dan memiliki 3 orang anak dan 1 orang putri, yaitu (1) Andreas Bona Santana Hutahaean masih melanjutkan sekolah kelas VIII SMPN 1 L.Nihuta, (2) Boas Dani Moratua Hutahaean masih melanjutkan sekolah kelas VI SDN 1 L.Nihuta, (3) Charlie Arga Moses Hutahaean masih melanjutkan sekolah kelas III SDN L.Nihuta, dan (4) Delvi Arta Maria Hutahaean masih melanjutkan sekolah kelas II SDN L.Nihuta.
7) I. Masta Sihite menikah dengan marga Sianturi, menetap di Labutolong, Paranginan dan memiliki 2 orang anak dan 1 orang putri, yaitu (1) Masta Uli Sianturi masih melanjutkan sekolah kelas VI SDN 1 L.Nihuta, (2) Martin Hasoloan Sianturi masih melanjutkan sekolah kelas VI SDN 1 L.Nihuta, (3) Mangaraja Genesis Sianturi masih melanjutkan sekolah kelas II SDN 1 L.Nihuta.
8)  A. Harapan menikah dengan Boru Hutauruk, menetap di Sibatu-batu, Lintong Nihuta (L.Nihuta).

Sekian dari saya sejarah, silsilah, partuturan (keturunan) Si Raja Oloan sampai kepada keluarga Saya, semoga rasa keingin tahuan pembaca tentang Si Raja Oloan bisa terpenuhi. Maaf jika saya hanya membahas keturunan dari keluarga saya saja dari Si Raja Oloan, karna jika saya tidak membahas keluarga saya maka siapa lagi yang akan membahasnya? Terimakasih sudah membaca, maaf jika ada salah ketik. God Bless You

Catatan :
v  I. (Inna/Ibu).
v  A. (Amang/Ayah).
v  Dalam batak tidak boleh menyebutkan nama asli orang dewasa yang sudah menikah, baik memiliki anak maupun belum memiliki anak, pattang (pamali dan tidak sopan). Contoh, jika ada seseorang yang sudah menikah dan belum mempunyai anak, maka akan diberi gelar A. Harapan. Harapan disini adalah Harapan keluarga pada orang yang sudah menikah tadi agar diberikan keturunan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Tarombo/Partuturan/Silsilah ini diceritakan oleh My Hero (A. Jeszicca, my father)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar